بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Nabi yang penyayang shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ أَيِسَ أَنْ يَعْبُدَهُ الْمُصَلُّونَ فِى جَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَلَكِنْ فِى التَّحْرِيشِ بَيْنَهُمْ
“Sesungguhnya setan telah putus asa untuk
disembah (kaum muslimin) yang sholat di Jazirah Arab, akan tetapi dia
belum putus asa untuk memecah belah di antara mereka.” [HR. Muslim dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu’anhuma]
Al-Imam Ibnul Jauzi rahimahullah berkata,
والتحريش الإغراء والمعنى أنه يجتهد في إفساد ما بينهم من التواصل ليقع التباغض
“At-Tahrisy (memecah belah)
adalah memanas-manasi, maknanya adalah, setan berusaha sekuatnya untuk
merusak hubungan antara kaum muslimin sehingga mereka saling membenci.” [Kasyful Musykil min Hadits Ash-Shahihain, 1/752]
Al-Imam An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullah menjelaskan,
وَمَعْنَاهُ : أَيِس أَنْ يَعْبُدهُ أَهْل جَزِيرَة الْعَرَب ، وَلَكِنَّهُ سَعَى فِي التَّحْرِيش بَيْنهمْ بِالْخُصُومَاتِ وَالشَّحْنَاء وَالْحُرُوب وَالْفِتَن وَنَحْوهَا
“Dan maknanya, setan telah putus asa
untuk disembah penduduk (muslim) Jazirah Arab, akan tetapi dia tetap
berusaha memecah belah kaum muslimin dengan permusuhan, kebencian,
peperangan, fitnah, dan semisalnya.” [Syarah Muslim, 17/156]
Alhamdulillah, hadits yang mulia
dan keterangan para ulama di atas sungguh merupakan peringatan yang
agung bagi kaum muslimin, khususnya Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Bahwa
bersatunya kaum muslimin di atas tauhid dan sunnah belumlah membuat
setan berputus asa untuk menyesatkan mereka, karena walaupun sulit
baginya mengajak kaum muslimin yang benar-benar mentauhidkan Allah
ta’ala dan mengikuti sunnah untuk melakukan syirik dan bid’ah, akan
tetapi dia masih bisa memanas-manasi mereka untuk berpecah belah dan
saling bermusuhan antara satu dengan lainnya.
Dan apabila permusuhan di tengah-tengah
kaum muslimin semakin berkobar, maka mereka akan disibukkan dengan
masalah ini sehingga terpalingkan dari dakwah menyebarkan tauhid dan
sunnah. Atau minimal perhatian mereka untuk memberantas keyirikan dan
bid’ah semakin berkurang, dan sebaliknya, para penyeru kesesatan semakin
leluasa menyebarkan kesesatannya. Di sisi lain, perpecahan antara kaum
muslimin akan dijadikan senjata bagi musuh-musuh Islam -baik yang berada
di luar (orang-orang kafir) maupun dalam selimut (ahlul bid’ah)-
sebagai sarana menjatuhkan kaum muslimin dan menjauhkan manusia dari
dakwah yang haq.
Namun sungguh sangat disayangkan, apa
yang diinginkan setan ini ternyata betul-betul terjadi di tengah-tengah
kaum muslimin, dan lebih disayangkan lagi, adanya sebagian orang yang
senang membantu setan dengan terus memanas-manasi suasana, sehingga
perpecahan semakin parah. Dan terkadang sebagian mereka melakukannya
tanpa sadar, dikarenakan semangat berlebihan tanpa didasari oleh ilmu
namun berani berbicara dalam masalah-masalah seperti ini. Wallahul Musta’an.
Sumber : http://nasihatonline.wordpress.com
0 komentar:
Post a Comment